kammilipiakammilipiakammilipiakammilipiakammilipiakammilipiakammilipia
Home » » Tipu Daya Wanita (Antara Malu dan Memalukan)

Tipu Daya Wanita (Antara Malu dan Memalukan)

Written By Anonim on Rabu, 30 Juni 2010 | 21.20



Selintas saya mendengarkan lantunan murottal Al-Quran yang dibacakan oleh Syeikh Musyari Rasyid. Indah bacaanya dan enak untuk didengarkan. Indah pula surat yang dibacanya, Surat Yusuf yang penuh dengan hikmah yang mendalam. Di dalamnya terdapat seorang Nabi Yusuf yang merupakan manusia terganteng sejagad raya, serta Zulaikha yang "menghibahkan" keindahan tubuhnya karena tidak tahan dengan cintanya yang mendalam pada Nabi Yusuf.



Saya tidak akan menafsirkan Surat Yusuf dalam Al-Quran, karena saya tidak memiliki kapasitas sebagai mufassir (Penafsir). Saya hanya ingin mencoba mengambil pelajaran dari Surat Yusuf sesuai dengan kemampuan analisa saya dan mendudukannya pada kisah-kisah lain yang pernah terjadi di alam ini.


Zulaikha, ia adalah Isteri seorang pembesar Mesir yang merawat Nabi Yusuf selama bertahun-tahun. Ia tertarik pada keindahan (kegantengan) Nabi Yusuf sejak lama. Namun ia berhasil menahan rasa malunya selama bertahun-tahun sebelum akhirnya ia sendiri yang melepas rasa malunya di hadapan Nabi Yusuf. padahal, rasa malu adalah perhiasan terindah bagi perempuan setelah keshalihannya.


Zulaikha menutup pintu kamar Nabi Yusuf dan membuka pakaian seraya mengajak Nabi Yusuf untuk melayaninya. Nabi Yusuf sebagai manusia biasa mempunyai rasa ingin setuju dengan ajakan Zulaikha. Namun Allah memberikan pertolongan dan memalingkannya dari bujukkan Zulaikha. Ketika lari dan membuka pintu kamar, Nabi Yusuf tersentak melihat Suami Zulaikha. Di sinilah Zulaikha mulai membuat Tipu daya. Zulaikha menuduh Nabi Yusuf ingin memperkosa dirinya, namun akhirnya terbukti bahwa dialah yang mengajak Nabi Yusuf untuk mengkhianati suaminya sendiri.


Mari kita fokus pada tipu daya Zulaikha. Zulaikha mencoba menjadi wanita yang mempunyai 2 peran. Peran pertama, ia ingin mengungkapkan cintanya pada Nabi Yusuf dan mengkhianati suaminya. Peran kedua, ia ingin menunjukkan pada suaminya bahwa ia adalah wanita setia dengan cara menuduh Nabi Yusuf. Kedua peran tersebut sangatlah bertolak belakang satu dengan yang lainnya. Itulah tipu daya Zulaikha dan perempuan di dunia ini kecuali perempuan yang mendapat Rahmat dan Hidayah Allah SWT. Tipu dayanya sangat hebat dan Rapi, jarang ada Laki-laki yang selamat dari tipu daya wanita yang pengkhianat.


Dalam pandangan dan pengamatan saya wanita itu terbagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan Tingkat kesetiaan dan keteguhannya dalam cinta. Kelompok Pertama adalah Wanita Mulia dan Mengahargai dirinya sendiri. Kelompok ini lahir dan tumbuh pada lingkungan yang benar-benar Islami dan tidak pernah melakukan hubungan atau pun kontak dengan cowok/Ikhwan sebelum dia menikah. Dia sadar bahwa dirinya hanya untuk suaminya tercinta. Menjaga dan menutup aurat Dan berusaha sebisa mungkin menghindari kontak dengan cowok/ikhwan sebelum menikah. Tingkat kesetiaan wanita seperti ini sangatlah tinggi dan kedalaman cintannya pun sangat dalam terhadap suaminya. Beruntunglah cowok/ikhwan yang mendapatkan wanita seperti ini. Apalagi di jaman yang modern ini, Sangat jarang ditemukan wanita seperti ini yang terjaga baik hati dan raganya. Wanita seperti inilah yang berhasil menghargai dirinya sendiri sehingga orang lain pun akan menghargai dirinya, wanita seperti inilah yang berhasil menghormati dirinya sendiri dengan Penghormatan yang tertinggi sehingga orang lain pun akan menghormatinya dengan setinggi-tingginya. Semoga Allah memperbanyak wanita muslimah yang masuk dalam kelompok pertama ini.


Kelompok kedua, Dia adalah wanita yang setengah-setengah alias setengah matang, dia menjaga dan menutup auratnya sebelum menikah. Namun hatinya telah menjadi "Piala Bergilir" untuk beberapa cowok/ikhwan sebelum ia menikah. Tubuhnya tetap terjaga. Namun hatinya sudah bekas dan tidak Asli lagi. Hatinya telah banyak mengenal cowok/ikhwan, kontak denganya, tertarik dan jatuh hatinya, dan akhirnya menjalin hubungan tidak resmi sebelum menikah. Seorang Ulama dari Timur Tengah yang juga merupakan pakar hati wanita mengatakan : "Hati Wanita bagaikan Perbatasan Negeri, jika perbatasan telah hancur, maka tunggulah kehancuran Negeri tersebut dalam waktu dekat.", red. Wanita seperti ini sangat dimungkinkan untuk mengkhianati suaminya. Tingkat kesetiaanya dan cintanya sangat relatif dan fluktuatif tergantung bagaimana ia bisa mengelola hatinya. Ada kemungkinan Zulaikha dalam surat Yusuf masuk dalam kelompok kedua ini. Sampai-sampai ia meninggalkan rasa malunya dan berbuat hal yang memalukan. Contoh nyata wanita kelompok kedua ini adalah Isteri Ustadz saya sendiri. Sebelum menikah dengan Ustadz, dia adalah wanita yang telah menjalin hubungan dengan temannya di masa lalu. Setelah menikah dengan ustadz dan mempunyai dua anak, dia pergi bersama mantan kekasihnya dulu. Mengkhianati suaminya sendiri. Namun sangat dimungkinkan pula wanita pada kelompok kedua ini menjadi bersiha seperti kelompok pertama. Namun dengan syarat yang berat, dia harus benar-benar Taubat Nasuha dan melupakan semua laki-laki yang pernah singgah di hatinya sebelum menikah dulu. Jika tidak begitu sungguh kasihan laki-laki yang menjadi suaminya.


Kelompok ketiga adalah wanita yang paling hancur, tidak menutup dan tidak menjaga aurat sebelum menikah. Hatinya pun telah menjadi piala bergilir bagi beberapa cowok/ikhwan. Tingkat kesetiaan dan cinta kelompok ketiga ini sangatlah rendah kecuali dia mau kembali ke jalan yang benar dan Taubat Nasuha sebelum dia menikah. Membersihkan diri dan menutup aurat hanya untuk suaminya saja kelak. Membersihkan hati yang telah terjamah banyak laki-laki. Kelompok ketiga inilah yang terbanyak di dunia kita saat ini. Banyak pemuda dan pemudi yang tidak sanggup mengontrol emosi cintanya. Kelompok ini harus banyak mendapat perhatian dari para juru dakwah muslimah yang ada di lapangan. Ajarkan kepandanya rasa malu sebagai wanita sehingga tidak berbuat hal yang memalukan ketika sudah menikah nanti alias khianat.


Saya yakin masih banyak wanita di luar dari ketiga kelompok yang saya sebutkan. Karena saya membagi menjadi tiga kelompok secara global. Saya tidak mengingkari bahwa banyak pula wanita yang sanggup menjaga dirinya dan hatinya hanya untuk suaminya tercinta walaupun sejarahnya di masa lalu sangatlah suram dan kelam. Namun alangkah bijaknya jika engkau wahai para wanita, memilih menjadi kelompok pertama, jika tidak bisa maka berusahalah sekuat mungkin. Salah cara agar hati dan ragamu terjaga adalah langsung menikah tatkala engkau telah mencintai seorang cowok/ikhwan. Jangan takut pada halangan dan rintang setelah menikah. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Dan tentunya dengan kesabaran. Menikah adalah solusi terbaik untuk para wanita muslimah yang sedang jatuh cinta. Karena dengan begitu engkau akan bahagia dan suamimu pun tidak merasa dirugikan. Melangkahlah untuk segera menikah. Bagi wanita yang telah terlanjur basah, maka Taubatlah. Dan menjaga Aurat serta hatinya untuk suaminya kelak. Atau langsung menikah dengan kekasihmu dulu. Jangan menyerah, Sesungguhnya Rahmat dan Ampunan Allah itu luas dan tidak terbatas. Untuk Laki-laki yang telah menjalin hubungan dengan cewek/akhwat, nikahilah dia. Kasihan dia jika engkau hanya bermain-main dengannya. Seriuslah, tunjukkan tanggung jawabmu sebagai laki-laki. Di sisi lain para wanita diharap tidak sombong diri menolak keseriusan laki-laki yang datang padanya untuk menikah secara Islami, atau Fitnah akan terus menyebar di masyrakat kita. Kita berlindung pada Allah dari segala keburukan hidup ini.. melangkahlah dengan penuh kesadaran dan kehati-hatian. Wallahu A'lamu Bishawab





Jakarta City, 30 Juni 2010

Salam Perjuangan Faries Elfaez
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. KAMMI LIPIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger