kammilipiakammilipiakammilipiakammilipiakammilipiakammilipiakammilipia
Home » » Sebuah Misteri Abadi

Sebuah Misteri Abadi

Written By Anonim on Selasa, 29 Juni 2010 | 12.05






"Selama dunia ini belum sirna maka segala sesuatu masih mungkin berubah. Sesungguhnya musuh terbesar yang menghalangi kemajuanmu adalah DIRIMU SENDIRI."(Faries Elfaez)


Sungguh siapa yang bisa memastikan sebuah kisah di esok hari. Siapa yang bisa meniscayakan dirinya berhasil di masa depan. Tidak ada yang bisa kecuali Allah SWT. Ini adalah kelemahan manusia agar tidak sombong dan terus berusaha untuk tidak menyerah pada keadaan yang serba kekurangan baik fisik maupun harta. Terlalu banyak kisah untuk diceritakan tentang keberhasilan orang cacat dan orang kekurangan harta. Terlalu banyak. Gagal hari ini belum tentu esok gagal. Sukses hari ini belum tentu esok sukses. Namun kita harus berjalan dan memilih jalan orang-orang yang telah sukses untuk menjadi teladan.

Ingatlah saja Imam Syafi'i. beliau terlahir pada keluarga yang miskin. Namun semangat beliau untuk menuntut ilmu telah membakar semua belenggu-belenggu kemiskinan dan membeli singgasana ilmu dengan ketekunan, kesabaran dan keteguhan. Beliau mengumpulkan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai dari pemiliknya untuk dijadikan buku tempat ia menggoreskan tinta emas keilmuannya yang masih harum hingga saat ini.

Ingatlah pula Sahabat Nabi Abdurrahman bin 'Auf ra. Hijrah ke madinah dengan tangan kosong tak memiliki sepeser pun uang untuk makan dan tidak membawa harta kecuali iman di dalam hatinya. Seorang sahabat anshor menawarkan pembagian hartanya separuh untuk dirinya, dan rela menalak salah satu isterinya untuk diberikan kepadanya. Namun semua tawaran itu beliau tolak dengan halus seraya berkata : 'di manakah pasar di madinah ?'. setelah mengetahui pasar madinah, belia mengambil daun dan kelopak kurma, dengan itu beliau membuat kerajinan tangan yang bisa dijual dipasar. Dalam waktu yang singkat beliau menjadi golongan sahabat Nabi yang terkaya. Dan menikah dengan hasil jerih payahnya sendiri. Begitulah kreatifitas sahabat Nabi untuk terus bertahan dan tidak menyerah pada tantangan. Karena tantangan itu ada untuk dihadapi bukan untuk dihindari.

Penulis sendiri merasakan bagaimana hidup ini adalah misteri abadi yang tak akan sanggup diungkap oleh manusia yang lemah. Dulu penulis adalah orang desa yang kolot tidak mengenal teknologi. Bahkan HP pun baru bisa menggunakannya saat masih di Madrasah Aliyah. Dan kini Allah telah menganugerahi kemampuan lebih dalam bidang Komputer dan Internet ( Teknologi Informatika ) walupun dengan otodidak. Alhamdulillah.., semoga bisa bermanfaat untuk diri dan umat.

Siapa pun diri kita, apapun keadaan kita janganlah menyerah pada apa yang telah terjadi. Selama dunia ini belum sirna maka segala sesuatu masih mungkin berubah. Sesungguhnya musuh terbesar yang menghalangi kemajuanmu adalah dirimu sendiri. Jadi tetaplah tersenyum menghadapi kegagalan dan tetaplah tersenyum menyambut masa depan yang lebih baik, insya Allah. Tersenyumlah, karena senyum itu akan mengahapus segala beban yang tersa berat dan menghilangkan rasa sakit yang menusuk. Tersenyumlah setulus mentari yang hadir di pagi hari.

Kita melihat banyaknya kasus bunuh diri karena cinta di Indonesia. Entah itu karena dikhianati atau diputus cinta oleh kekasihnya. Namun janganlah bersedih wahai pecinta sejati. Orang yang mengkhianati cintamu bukanlah orang yang terbaik untukmu. Dan orang yang memutuskan cintamu mungkin saja dia belum mengerti betapa setianya dirimu, atau dia sedang ingin bersuka ria bebas dan lari dari konsekuesnsi cinta yang engkau bangun dengan kesungguhan. Biarkan saja dua tipe orang seperti itu sampai ia menyadari betapa cinta itu bukanlah permainan. Cinta mempunyai konsekuensi yang harus dinikmati dengan ketulusan seberat dan sepahit apapun itu. Ingatlah Isteri Abu zar al-Ghifariyyah ra. yang sangat setia menemani suaminya bagaimanapun keadaan suaminya baik jiwanya maupun fisiknya. Atau Ingatlah Umar ra. yang rela dan ridho mempunyai isteri yang memarahi beliau. Namun di sisi lain engkau pun harus evaluasi diri dan terus memperbaiki diri sehingga tidak mengecewakan suami atau isterimu suatu saat nanti. Bunuh diri karena putus cinta atau dikhianati kekasih adalah jalan terburuk, jalan orang yang memandang dunia ini sebatas yang ia lihat saja. Padahal di sekelilingya banyak hal positif yang bermanfaat dan bisa membawa dirinya menjadi lebih baik. Bunuh diri hanya akan manambah masalah bukan sebuah solusi.

Dunia penuh dengan kemungkinan-kemungkinan. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari, apalagi masa depan. Kita hanya wajib berusaha, melakukan yang terbaik semampu dan sekuat mungkin agar menjadi lebih baik dan lebih baik. Berusaha berubah dari sisi negatif menjadi pribadi yang positif. Dunia ini misteri abadi. Hanya Allah Yang mampu mengetahui akan ke manakah kita nanti dan apa yang akan terjadi pada kita esok hari. Jadi janganlah menyerah dan putus asa, kegagalan hari ini bukanlah untuk selamanya. Lakukan yang terbaik untuk menjadi yang terbaik. Do the best to be the best. Jangan menyerah sebelum engkau mencobanya. Dan yang terpenting adalah tetap sabar, dan tersenyum apapun yang terjadi.


Jakarta City, 27 juni 2010

Salam Perjuangan Faries Elfaez

Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. KAMMI LIPIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger