Potensi Generasi Muda Dalam Kepemimpinan
ألا ليت الشباب يعود يوما # فأخبره بما فعل المشيب
Usia muda adalah usia yang didambakan semua orang, mereka yang sudah tua terkadang sering menyesal ketika teringat masa-masa muda mereka dan tidak memenfaatkan karunia Allah tersebut, sebagaimana penyair di atas yang mengungkapkan penyesalanya. Begitu juga adik-adik kita yang masih kecil ingin segera dewasa agar bisa menikmati usia muda yang menurut persepsi mereka adalah usia paling bebas. Memang usia muda mempunyai daya tarik tersendiri antara lain usia pertengahan antara balita dan tua, puncak semangat, puncak kekuatan dan lain-lain.
Pemuda adalah tolak pergerakan dan perubahan bangsa. Usia muda mempunyai keistimewaan tersendiri dari pada usia yang lain yaitu puncak kreatif dan inovatif yang selalu ingin merealisasikan pikiran-pikiran kreatifnya. Dengan berbekal kekuatan, semangat, kreatif, dan keluangan waktunya bisa merubah peradaban bangsa dan menjadi investasi masa depan yang selalu dinantikan perananya dalam mengevaluasi dan membangun perjuangan islam.
Di samping keistimewaaan di atas, usia muda juga merupakan usia paling rawan, masa transisi yang menentukan masa depanya, masa mancari jati diri. Apakah masa depanya cerah atau buram ?. Dalam sebuah hadist Rosulullah bersabda yang artinya tujuh golongan yang dinaungi Allah SWT. Dimana pada saat itu tidak ada naungan selain naunganya, salah satunya adalah pemuda yang selalu ta’at kepada Allah dalam seluruh aktifitasnya.
Fase inilah yang menentukan keberhasilan sesorang , sehingga banyak kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab yang ingin menghancurkan peradaban manusia dengan mengincar pemuda-pemudanya dengan perangkap-perangkap yang bernuansa hawa nafsu, seperti fun, fashion, dan food. Potret kerusakan pemuda sudah tidak sulit bagi kita menemukanya. Di tepi jalan banyak kita jumpai pemuda-pemuda kita yang menghabiskan waktu tanpa ada manfa’atnya bahkan malah merugikan orang lain.
Ironisnya, kita termasuk orang-orang yang telah mengabaikan dan kurang peduli dengan nasib mereka. Kadang kita hanya berharap tanpa disertai dengan usaha untuk memperbaiki diri kita, keluarga dan masyarakat kita. Bahkan banyak kita temukan ikhwah yang menutup kehidupanya dari pergaulan mereka. Sehingga mereka tidak mendapat perhatian, nasehat, dan siraman rohani.
Apabila generasi harapan kita ini terus menerus dalam keadaan seperti ini, dipastikan akan menjadi ancaman dan bahaya terhadap kehidupan masyarakat dan umat islam. Pasalnya mereka semua akan menggantikan kedudukan pemimpin umat di masa datang. Tanpa disadari apabila sekarang kita ikut aktif memperbaiki generasi muda, berarti kita telah mencetak pemimpin-pemimpin bangsa akan datang.
Writed by : Khoir