kammilipiakammilipiakammilipiakammilipiakammilipiakammilipiakammilipia
Home » , » KOREKSI FILM AYAT – AYAT CINTA

KOREKSI FILM AYAT – AYAT CINTA

Written By IFANUDIN on Selasa, 06 Mei 2008 | 23.52

KOREKSI FILM AYAT – AYAT CINTA
Oleh : Ifanudin
Dalam beberapa tahun ke belakang seorang sarjana dari Universitas Islam Al-Azhar Kairo –Habiburrahman el-shirozi- berhasil meluncurkan karyanya berupa sebuah novel "Ayat-Ayat Cinta" diluar dugaan dan tak pernah disangka novel tersebutut berhasil merebut hati rakyat penggemar sastra di negeri ini. Bahkan novel ini best seller di Asia Tenggara menyusul suksesnya di dalam negeri. Dan lebih dari itu novel ini akan diterjemahkan ke dalam bahasa inggris. Novel ini pula menjadi ikon dakwah melalui sastra islami pada masa sekarang. Dalam ceritanya, novel ini berhasil menggambarkan sosok Fahri bin Abdullah sebagai seorang pemuda yang sempurna dalam menuntut ilmu dan bermuamalah. Begitu juga dia berhasil menggabungkan antara dakwah dan asmara. Hampir semua kalangan dari orang awam hingga sastrawan memuji novel ini. Bahkan tidak sedikit yang membacanya berulang-ulang dengan tetesan air mata yang tanpa terasa jatuh bagaikan mutiara dari pelosok matanya. Dengan kata lain, novel ini sangat luar biasa di zamannya.
Namun, ada apa dengan Film Ayat-Ayat Cinta ????? sebuah film yang diangkat dari novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman ini banyak menuai kritikan dan rasa kecewa bagi para penonton yang sudah membaca novelnya. Pasalnya, film ini berubah hampir 80 % dari novel aslinya jika tak mau dikatakan berubah total. Bahkan boleh dikatakan film ini tidak lagi mengandung nilai-nilai dakwah islamiyyah kecuali sedikit. Film ini lebih menonjolkan kegiatan asmara diantara ikhwan dan akhwat atau cowok dan cewek. Bahkan penulis pernah membaca di situs http://www.eramuslim.com/ seorang penanya bertantanya apakah film Ayat-Ayat Cinta lebih berbahaya dari film maksiat?.
Film ini walaupun brhasil memecahkan rekor Indonesia dari segi penonton, namun film ini telah merubah karakter Fahri bin Abdullah yang ada dalam novelnya. Fahri yang begitu islami dalam novel berubah hampir 180 derajat dalam film. Fahri dalam film ini tidak lagi seislami dalam novel. Ia tidak lagi menundukan pandangan ketika bertemu wanita. Bahkan film ini menggambarkan seorang Fahri berani berdua-duaan dengan Maria di pinggir sungai. Sungguh jauh dari nilai-nilai dakwah yang diyusung dalam novel Ayat-Ayat Cinta. Dan banyak alur cerita yang berubah dalam film ini yang bertolak belakang dengan novelnya. Wallahu a'lam bishowab.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. KAMMI LIPIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger