Turki Ancam Putuskan Hubungannya dengan Israel

KNRP - Turki mengancam untuk memutus hubungan dengan Israel jika tidak ada permintaan maaf dari Israel atas serangan baru mereka terhadap kapal Turki yang menuju Jalur Gaza akhir Mei lalu dimana Israel pada Senin (5/7) hari ini menegaskan bahwa ia tidak akan meminta maaf.

Menteri Luar Negeri Turki Ahmed Daud Oglu mengatakan bahwa negaranya -yang sebelumnya telah menutup wilayah udaranya untuk penerbangan militer Israel- akan memutuskan hubungan dengan Israel jika Israel tidak meminta maaf atas serangan yang menewaskan sembilan aktifis Turki.

Menteri Turki itu seperti dikutip oleh surat kabar Turki Hurriyet mendorong Israel guna meminta maaf atau menerima hasil komisi penyelidikan internasionaldan memperingatkan bahwa jika Israel tidak melakukan itu maka hubungannya dengan Israel akan diputuskan.

Berbeda dengan laporan sebelumnya, Menlu Turki itu tak menolak Komisi Penyelidikan yang dibentuk oleh Israel untuk menyelidiki serangan terhadap armada kemanusiaan Turki tersebut.

"Jika Komisi itu menyimpulkan bahwa serangan itu tidak adil dan jika mereka meminta maaf maka itu akan cukup," yujar Oglu sembari menambahkan bahwa Turki juga menekankan agar Israel membayarkan kompensasi.

Turki sejauh ini bersikeras pada pembentukan komite penyelidikan internasional dan independen atas serangan armada kebebasan itu.

Israel sendiri pada Senin hari ini langsung merespon ancaman tersebut, dimana kepala kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan pernah minta maaf terkait serangan udaranya terhadap armada kemanusiaan.

Pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan, "Israel tidak akan pernah meminta maaf karena membela rakyatnya." Lalu ditambahkan, "Kami memiliki hak untuk mencegah transfer senjata dari Iran ke Gaza."

Netanyahu sendiri kembali menekankan bahwa Israel tidak akan meminta maaf atas serangan oleh pasukan Israel di perairan internasional terhadap armada kebebasan.(milyas/aljzr)