MENANTI KEBERANIAN UMAT
Oleh : Ifanudin
Dalam acara READER'S COMMUNITY yang diadakan oleh akhwat KAMMI komisariat LIPIA tanggal 22 Mei 2008 di aula masjid Al-Ikhlash Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengingatkan kita pada sebuah kata yaitu keberanian. Acara tersebut membedah buku "Mengapa HAMAS dibenci Amerika ?" Acara tersebut langsung dihadiri oleh penulisnya yang membedah bukunya sampai tuntas. Ya, keberanian yang harus dimiliki oleh umat Islam jika ingin Berjaya kembali. Jika ingin masa keemasan itu kembali ke pangkuan Islam. Mengapa HAMAS dibenci Amerika ? tentunya hal ini sangat menarik. Organisasi Islam ini sangat dibenci oleh Amerika karena berani untuk mengatakan tidak kepada Amerika. HAMAS selama ini tidak pernah kompromi dengan Palestina, karenanya Amerika marah dan seperti kebakaran jenggot karena HAMAS mengancam Israel yang merupakan boneka Amerika di Timur Tengah untuk memecah belah para pemimpin Arab. Para pemimpin Arab kini sudah tidak lagi berani terang-terangan mengatakan "tidak" kepada Amerika, apalagi membantu Palestina dari aksi nyatanya. Wahai Ikhwah wa Akhwat fillah, sekiranya Para pemimpin Arab itu bersatu melawan Amerika dan begitu pula seluruh negara-negara muslim maka tidak ada apa-apanya Amerika itu. Namun rupanya keberanian itu kini telah sirna akibat penyakit Wahn (Cinta dunia dan takut mati) yang pernah disabdakan oleh Nabi Muhammmad Saw. Allah Swt berfirman :
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: "Inginkah Aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.
Ikhwah wa akhwat fillah, keberanian di atas adalah keberanian yang mencakup dunia global. Namun di sana ada satu keberanian yang semestinya kita miliki agar umat Islam bangkit dari krisis multi dimensi ini. Keberanian itu tidak mencakup dunia global akan tetapi keberanian itu sebatas pada diri kita sendiri. Ya kita harus berani untuk berubah jika ingin Islam ini berubah menjadi jaya. Karena tidak akan ada perubahan yang besar tanpa adanya perubahan dari yang kecil. Memang tidak semudah membalikan telapak tangan untuk merubah diri kta dari kebiasaan buruk menjadi baik. Namun yakinlah pada diri anda terlebih dahulu sebelum anda berubah dengan mengatakan " ya saya bisa untuk berubah, Insya Allah."
Ikhwah wa akhwat fillah, sampai kapan lagi umat ini akan terus menderita ? sampai kapan umat akan terus bertikai satu sama lain ? sampai kapan umat ini terus terbelenggu dan tergantung dengan Amerika ? umat ini belum bisa medeka penuh. Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam yang melimpah dan beratus-ratus juta penduduk muslimnya tentunya akan bias membawa cahaya perubahan bagi dunia Islam jika ingin berubah. Ingatkah kita dengan salah perkataan pahlawan muslim Indonesia Mohammad Natsir bahwasanya Islam akan terbit (bangkit) kembali dan membawa kejayaan umat ini dari Indonesia. Dan tentunya kita sebagai pemuda banyak kesempatan untuk merealisasikan kejayaan Islam yang akan terbit melalui Indonesia ini, insya Allah. Namun jangan lupa salah satu syarat untuk kebangkiatan itu adalah keberanian diri untuk berubah, keberanian umat ini untuk mengatakan "tidak" kepada Amerika dan musuh-musuh Islam lainnya, dan keberanian umat ini untuk bersatu melawan kaum kafir yang jelas-jelas memusuhi umat Islam.
Hari-hari pun berlalu namun keberanian itu belum jua muncul. Mari kita munculkan keberanian itu sebagai mana Ashabul Kahfi yang berani menyerukan kebenaran tauhid di hadapan kaisar yang durjana. Munculkan kberanian itu mulai saat ini, jangan ditunda lagi. Karena dunia Islam sekarang telah lama menanti keberanian umat ini untuk maju dan Berjaya kembali. Serukan kebenaran Islam tiada henti kecuali jika maut telah menghampiri. Allahu Akbar – الله أكبر .
Jakarta, 24 Mei 2008