Benang dan sumbu
Langit Kabul mengepul
Puluhan tahun lalu oleh debu
Membumbung ditinggal jejak pengejar layangan
Setiap musim dingin tiba
Setiap serpih salju menumpuk, menimbun
Dan langit Kabul mengepul
Puluhan tahun setelahnya oleh mesiu
Berantakan
Puluhan tahun lalu oleh debu
Membumbung ditinggal jejak pengejar layangan
Setiap musim dingin tiba
Setiap serpih salju menumpuk, menimbun
Dan langit Kabul mengepul
Puluhan tahun setelahnya oleh mesiu
Berantakan
Layaknya mengejar layangan dulu
Wahai lihatlah Kabul
Meranggas, kerontang dan pilu mirip seorang tua buntungYang kau temukan diemperan toko
Meranggas, kerontang dan pilu mirip seorang tua buntungYang kau temukan diemperan toko
Seperti satu jarum telah dicari
Di tengah tumpukan jerami
Akan berkumandang pekikan dan tatapan itu
Serupa sorak sorai silam
Akan terlihat puluhan manusiaBerlari
Di tengah tumpukan jerami
Akan berkumandang pekikan dan tatapan itu
Serupa sorak sorai silam
Akan terlihat puluhan manusiaBerlari
Wahai telah hilanglah kabul sejahtera, subur dan tertawa
Mirip segerombolan anak pengejar layangan
Yang kau tatap di tepi lapangan.
Ketika bergema lagi satu ledakan,
Kau menyadari
Benang itu telah berubah menjadi sumbu
OLeh : Raidah Intizar